Bali – Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF). Pemerintah Indonesia mengusung empat misi penting dalam forum air internasional terbesar di dunia World Water Forum ke-10. Keempat misi tersebut, yakni kehadiran jaringan terpusat di kawasan Asia Pasifik yang khusus ditujukan pada isu ketahanan air, perubahan iklim, dan penelitian lingkungan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) mengungkapkan WWF ke-10 yang berlangsung di Bali pada Mei tahun 2024, dapat menciptakan momentum bagi kerja sama global terkait air.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia dalam sambutannya yang diwakili oleh Kepala Sekretariat Dewan SDA Nasional Yunitta Chandra Sari menyampaikan “bahwa event WWF dapat dijadikan momentum yang sangat penting bagi kerja sama global dalam menjaga dan memanfaatkan air secara keberlanjutan demi kesejahteraan bersama,”
Menurut Sekretariat Dewan SDA Nasional Yunitta Chandra Sari, Indoensia memiliki bagian dari masyarakat WWF ke-10 di Bali menunjukkan bahwa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global memiliki komitmen dalam menjaga serta mengelola sumber daya air. Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita sebagai warga masyarakat global memiliki kesadaran dan komitmen yang kuat serta serius untuk menjaga serta mengelola air sebagai aset yang berharga dan harus dilestarikan, untuk keberlangsungan hidup kita serta generasi mendatang.
Melalui kolaborasi lintas negara, sektor, dan generasi, maka dapat menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan dalam mengelola air demi mencapai tujuan bersama menuju perdamaian, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.
Pada kesempatan yang lain, Kepala BMKG yang juga merupakan Penanggung Jawab Bidang Program dan Sesi Panitia Nasional Penyelenggaraan WWF Ke-10 Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa forum ini memiliki tiga komponen, yaitu proses tematik (thematic process), proses regional (regional process), serta proses politis (political process).
“Pada World Water Forum ke-10 tersebut seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat berkontribusi dalam pemahaman dan pemecahan masalah terkait isu air untuk mencapai pengelolaan yang berkelanjutan,” kata Dwikorita. “Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita sebagai warga masyarakat global memiliki kesadaran dan komitmen yang kuat serta serius untuk menjaga serta mengelola air sebagai aset yang berharga dan harus dilestarikan, untuk keberlangsungan hidup kita serta generasi mendatang,” cetus Dwikorita