Tokoh Adat Papua Dukung TNI POLRI Berantas OPM Ciptakan Kedamaian Papua

Oleh: Salomo Wambrau)*

Seiring dengan meningkatnya ketegangan di beberapa wilayah pegunungan Papua, sejumlah tokoh adat di Papua menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya penegakan hukum oleh TNI dan POLRI dalam memberantas aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis. Komitmen ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh aksi-aksi tersebut, yang tidak hanya mengancam nyawa tetapi juga mengganggu stabilitas dan kedamaian di Tanah Papua.

Seorang tokoh adat di Papua menegaskan bahwa aksi kekerasan yang terus terjadi di beberapa kabupaten di Papua tidak hanya merugikan pihak keamanan, tetapi juga masyarakat sipil. Sebagai tokoh adat, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa aksi-aksi yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan harta benda tidak terus berlanjut.

Dalam setiap kesempatan, tokoh adat tersebut selalu mengimbau seluruh masyarakat Papua, khususnya mereka yang terlibat dalam aksi kekerasan, untuk menghentikan tindakan brutal yang hanya memperburuk situasi. Negara dan masyarakat Papua sangat berharap agar kejadian-kejadian ini tidak berlanjut. Ia mendesak agar semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, bekerja sama demi terwujudnya situasi yang aman dan damai di Papua.

Yanto Eluay, seorang tokoh adat terkemuka di Papua, menyatakan dukungan penuhnya terhadap upaya TNI dan Polri dalam menanggulangi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang seringkali menimbulkan gangguan keamanan di beberapa wilayah di Papua. Dalam pernyataannya, Yanto menekankan pentingnya menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di Papua, khususnya di wilayah pegunungan yang sering kali menjadi pusat konflik.

Sebagai seorang Ondoafi, mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian-kejadian yang terjadi di Papua, terutama di Kabupaten Puncak Jaya. Ia menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang menyebabkan korban jiwa, harta, dan kerusakan lainnya harus segera dihentikan. Menurutnya, aksi-aksi kekerasan ini tidak hanya merusak kehidupan masyarakat, tetapi juga menghambat perkembangan ekonomi dan pendidikan di wilayah tersebut.

Berkewajiban untuk terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar menghentikan segala bentuk kekerasan yang hanya memperburuk situasi. Ia menekankan bahwa keamanan dan kedamaian di Papua adalah tanggung jawab bersama, dan oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

Dalam pernyataannya, mengajak semua pihak, termasuk kelompok-kelompok yang masih melakukan tindakan kekerasan, untuk berhenti melakukan aksi-aksi brutal yang justru akan berhadapan dengan aparat keamanan. Ia mendukung sepenuhnya upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh TNI dan Polri terhadap siapa pun yang terlibat dalam kekerasan.

Sebagai tokoh adat yang dihormati, Yanto Eluay selalu menggunakan berbagai kesempatan untuk mengimbau masyarakat agar bersama-sama menciptakan kedamaian. Ia seringkali menyampaikan pesan-pesan damai melalui media massa dan dalam berbagai pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Yanto menekankan pentingnya kolaborasi antara semua elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda, dalam menciptakan Papua yang aman dan damai.

Yanto juga menekankan bahwa kedamaian adalah kebutuhan bersama. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama dan berkomitmen untuk membantu TNI dan Polri dalam upaya penegakan hukum di Papua. Menurutnya, tindakan kekerasan hanya akan merugikan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah konflik.

Selain itu, aksi-aksi kekerasan ini berdampak negatif pada seluruh masyarakat Papua. Ia mencontohkan bagaimana aksi-aksi ini mengganggu aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk para ibu yang bercocok tanam dan anak-anak yang bersekolah. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menjaga kedamaian di Papua demi masa depan yang lebih baik.

Situasi yang kondusif adalah kunci untuk melanjutkan aktivitas ekonomi dan pendidikan yang terganggu oleh konflik. Aksi kekerasan tidak hanya berdampak pada keamanan, tetapi juga mengganggu kegiatan ekonomi dan proses belajar mengajar di sekolah-sekolah. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa tanah Papua tetap damai agar kehidupan masyarakat bisa berjalan dengan normal.

Tokoh adat ini juga mengajak masyarakat di Puncak Jaya dan wilayah lainnya untuk menghentikan segala bentuk perlawanan yang dapat menimbulkan korban. Masyarakat sipil perlu menyadari bahwa aksi-aksi tersebut hanya akan memperburuk keadaan dan merugikan semua pihak, termasuk anak-anak yang ingin bersekolah dan ibu-ibu yang bercocok tanam.

Kedamaian di Papua dianggap sebagai tanggung jawab bersama.Menurutnya, kolaborasi diperlukan untuk mewujudkan Papua yang damai dan aman. Ini adalah komitmen yang harus dibawa bersama. Menyoroti dampak negatif dari aksi kekerasan yang sering kali merusak infrastruktur penting di Papua, seperti sekolah dan kantor pemerintahan. Sekolah-sekolah yang digunakan untuk mendidik anak-anak dan membangun sumber daya manusia di Papua sering kali menjadi sasaran kekerasan, yang sangat merugikan masa depan Papua.

Dalam penutupnya, tokoh adat tersebut menegaskan kembali dukungannya terhadap TNI dan POLRI dalam menegakkan hukum. Ia mendukung segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah, TNI, dan POLRI dalam menegakkan hukum terhadap siapa pun yang terlibat dalam aksi kekerasan, demi terciptanya rasa aman dan damai di Papua.

Dengan demikian, ia mengajak seluruh masyarakat Papua untuk bersama-sama mendukung upaya penegakan hukum dan menjaga kedamaian di tanah Papua. Tujuannya adalah memastikan bahwa Papua menjadi tempat yang aman dan damai, di mana kehidupan masyarakat dapat berjalan dengan baik dan harmonis.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bogor