Berjalannya program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) sangat berperan dan mendatangkan banyak manfaat dalam membentuk para generasi muda yang berkualitas dan unggul untuk mampu membangun ekonomi dengan jauh lebih berkualitas.
Dalam program tersebut, lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan itu terus berupaya untuk mencetak para generasi muda yang unggul agar mereka bisa berdampak dan memberikan kontribusi aktifnya dalam memajukan daerah dan membangun perekonomian di wilayahnya dengan jauh lebih berkualitas.
Tentunya bukan tanpa alasan, pasalnya para pemuda memiliki peranan yang sangat vital dalam kaitan pembangunan dan kemajuan suatu daerah, termasuk di dalamnya peningkatan perekonomian. Berkaca pada kondisi tersebut, maka Pemerintah melalui BIN terus mengoptimalkan pemberdayaan Pemuda melalui AMANAH.
Seiring dengan kehadiran era transformasi digital, ekonomi digital juga terus mengalami akselerasi yang signifikan belakangan ini. Maka dari itu, untuk menghadapinya, sangat diperlukan pengembangan keterampilan digital, khususnya kepada para Generasi Z (Gen Z) atau Generasi Milenial.
Terlebih, pengembangan keterampilan dari para pemuda itu memang sangat penting karena bangsa ini memiliki jumlah penduduk pada usia produktif hingga mencapai lebih dari 191 juta orang dan sebagian besarnya merupakan para Generasi Z.
Bahkan hingga tahun 2030 mendatang, Indonesia diperkirakan akan membutuhkan peranan dari para talenta muda pada bidang digital hingga sebanyak 9 juta orang. Maka dari itu, program AMANAH yang diinisiasi oleh BIN dalam rangka mendidik para generasi muda agar menjadi semakin unggul patut didukung penuh.
BIN Terus Dorong Pengembangan SDM Muda yang Unggul
Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN) terus mendorong terwujudnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) muda yang unggul dan hebat di Aceh serta banyak daerah lainnya di Indonesia dengan berbagai macam programnya, salah satunya adalah Program AMANAH.
Tentunya dengan penerapan program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat tersebut, para pemuda di Serambi Mekkah akan digembleng dan mengalami peningkatan literasi pada banyak sektor, utamanya literasi digital, kemudian mereka juga dilatih akan kepemimpinan dan secara akademisnya.
Seluruh upaya penerapan program AMANAH tersebut demi mewujudkan generasi muda yang unggul dan hebat, sehingga nantinya mereka mampu membangun atau memimpin terjadinya transformasi ekonomi di wilayahnya.
Akan tetapi, berlangsungnya transformasi ekonomi sendiri memang sangat memerlukan koordinasi dan sinergi yang baik dari seluruh pihak terkait, termasuk adalah dari Perguruan Tinggi.
Pada era digital seperti sekarang ini, para generasi muda di Tanah Air, termasuk di Aceh harus mampu memanfaatkan seluruh talenta mereka sehingga bukan hanya berperan sebagai pencari pekerjaan saja, namun mampu menjadi pencipta lapangan pekerjaan.
Sejauh ini, sektor kewirausahaan dan UMKM merupakan kunci penting dan menjadi pilar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, bahkan mampu menyelamatkan bangsa ini ketika terjadi pandemi Covid-19, tatkala banyak negara maju lainnya di dunia mengalami guncangan hebat dalam perekonomian mereka.
Debut perdana dari program AMANAH sendiri menggandeng Atsiri Research Center (ARC) Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) untuk memberdayakan para generasi milenial di Aceh dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis minyak nilam.
Pada pelaksanaannya, mereka melakukan pelatihan pada sebanyak empat produk turunan nilam seperti parfum, body butter, pomade (minyak rambut) dan sabun body wash. Pelatihan tersebut diikuti oleh sebanyak 72 peserta.
Dalam pelatihan itu juga dihadiri oleh Ketua Dewan Analis Strategis (DAS) BIN Letjen (Pun) Muhammad Munir, Ketua Puslitbang BIN Armi Susandi, Kabinda Aceh Andi Rudi dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Ketua Komunitas Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH), Muhammad Tanwier menyampaikan bahwa nilam sendiri merupakan salah datu dari sebanyak sembilan komoditas unggulan dari Aceh dengan nilai ekonomi tinggi.
Hal tersebut dikarenakan nilam Aceh menjadi bahan komoditas ekspor dan juga menjadi bahan baku dari berbagai macam produk industri hingga kancah mancanegara, sehingga diharapkan melalui pelatihan tersebut mampu menjadi penggerak ekonomi lokal melalui peranan para generasi milenial.
Keberadaan AMANAH di Aceh mendapat sambutan positif kalangan akademisi. Rektor Universitas Malikul Saleh, Prof. Dr. Herman Fithra, S.T., M.T., IPM., Asean.Eng mengungkapkan lembaga Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat atau yang dikenal dengan lembaga AMANAH merupakan wadah perkumpulan bagi para pelaku UMKM ataupun industri kreatif dan pemuda khususnya Gen Z dalam meningkatkan ekosistem bisnis dan ekonomi di Provinsi Aceh. Dirinya pun mengajak seluruh Pemuda Aceh untuk menjadi bagian dari AMANAH yang berkembang dan mandiri.
Melalui program AMANAH, BIN terus berupaya untuk mewujudkan generasi muda yang unggul untuk berkontribusi secara positif dalam pembangunan ekonomi dengan jauh lebih berkualitas. Oleh sebab itu, Program AMANAH diharapkan mendapatkan dukungan luas masyarakat demi mewujudkan perekonomian dan kesejahteraan warga Aceh.
)* Penulis adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang