Peranan dari para tokoh agama sangat penting dalam upaya pemberantasan praktik judi online di tengah masyarakat agar tidak terus semakin marak dan malah justru merusak sendi-sendi berwarga negara.
Upaya pemberantasan praktik judi secara dari atau online sendiri tentunya tidak akan berhasil secara optimal apabila tidak ada upaya keterlibatan berbagai pihak secara lintas sektor di dalamnya, terlebih mereka yang memang secara langsung menjadi garda terdepan yang bersinggungan dengan warga, yakni tokoh agama.
Di Indonesia, para tokoh agama memang merupakan orang yang bersinggungan secara langsung ke tengah masyarakat dan mampu memberikan berbagai macam contoh yang baik, termasuk sosialisasi atau pendidikan agar warga hidup dalam koridor norma dan moral, salah satunya menjauhi praktik pemberantasan judi online (judol).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa keberadaan organisasi kemasyarakatan (ormas) dan juga organisasi keagamaan memiliki peranan yang penting untuk bisa mencegah terjadinya praktik kejahatan berupa perjudian secara daring atau judi online di tengah warga.
Sejauh ini upaya dari Pemerintah RI sudah sangat serius dalam pemberantasan penyebaran judi online tersebut, yakni dengan adanya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Perjudian Daring.
Dengan adanya upaya pencegahan, penindakan dan rehabilitasi kepada masyarakat yang telah terdampak dan kecandungan untuk bermain judi online tersebut, pemerintah sudah sangat serius memberantasnya.
Meski begitu, apabila upaya pemberantasan hanya dari satu pihak saja, yakni pemerintah, maka sejatinya akan tetap kurang maksimal berjalan. Oleh karenanya, memberantas judi online hingga ke akarnya perlu juga adanya bantuan dari berbagai pihak lain seperti peranan para tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Pemerintah ingin terus mengajak kepada seluruh komponen strategis di tengah masyarakat tersebut untuk ikut secara bersama-sama melakukan pencegahan dan penindakan terhadap praktik judi online yang selama ini sudah sangat meresahkan keutuhan bangsa.
Bahkan, adanya bahaya laten dari praktik perjudian daring sudah sangat terasa saat ini. Berbagai kalangan, mulai dari mereka yang berlatar belakang ekonomi kaya sampai miskin sekalipun, kemudian berbagai gender laki-laki dan perempuan, mulai dari orang tua, anak muda hingga anak-anak sudah banyak yang terjerumus di dalam judi online.
Bahaya akan kejahatan judi online sendiri sudah sangat mengkhawatirkan dan dapat mengancam ketahanan bangsa serta negara. Oleh karena itu, tokoh masyarakat dan tokoh keagamaan berperan penting untuk mengimbau warga dalam mencegah supaya tidak terjebak ke dalam lingkaran perjudian daring serta bisa menyadarkan mereka yang sudah terjebak mengenai betapa bahayanya praktik ilegal tersebut apabila terus terjadi.
Para tokoh masyarakat dan juga tokoh agama merupakan kunci sosok yang penting yntuk menjadi penentu bagaimana keberhasilan Satgas Pemberantasan Judi Online dalam memberantas praktik perjudian secara daring, terutama dari sisi pencegahannya, yakni dalam rangka untuk mengindahkan masyarakat agar tidak sampai terhanyut di dalamnya.
Tokoh masyarakat dan tokoh agama hendaknya memiliki pemahaman yang baik dan juga mampu menjalin kedekatan yang baik dengan warganya. Dengan demikian, maka upaya persuasif dari para tokoh tadi bisa menjadi kunci supaya masyarakat bisa terhindar dari kejahatan judi online.
Terjadi maraknya praktik judi online terus pemerintah cegah dengan berbagai upaya di kalangan masyarakat. Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto yakni salah satu langkah yang pemerintah tempuh yakni dengan memberikan edukasi secara masif.
Kampanye akan kesadaran masyarakat secara ekstensif terus pemerintah lakukan, yakni dengan cara mengedukasi terkait risiko kecanduan bermain perjudian daring, yang mana upaya pendekatan tersebut bisa melalui sekolah secara formal ataupun non-formal.
Upaya pemerintah dalam melakukan edukasi kepada masyarakat itu melibatkan beragam pihak, mulai dari para tokoh agama, tokoh masyarakat hingga akademisi. Termasuk juga pelibatan pegawai negeri kementerian dan lembaga, dengan cara melakukan sosialisasi, edukasi secara bersama-sama khususnya untuk kementerian yang satuan kerjanya vertikal.
Bagaimana langkah pemerintah dengan melibatkan para tokoh agama untuk upaya mencegah judi online kemudian mendatangkan apresiasi dari banyak pihak. Salah satunya, Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti yang mengaku sangat menyambut baik upaya tersebut.
Keterlibatan para tokoh agama dalam upaya untuk mencegah hingga memberantas terjadinya praktik judi online di tengah masyarakat merupakan sebuah gagasan yang sangat bagus dari pemerintah, karena nantinya akan ada pendekatan pembinaan secara mental spiritual hingga sosial.
Berbagai macam tugas, fungsi dan peranan dari para tokoh masyarakat serta tokoh agama di tengah warga menjadikan bagaimana keterlibatan mereka untuk memberantas dan mencegah penyebaran praktik judi online di tengah masyarakat merupakan langkah yang sangat penting.
)* Penulis adalah Kontributor Ruang Baca Nusantara