Pasca Pemilu 2024, Berbagai Tokoh Imbau Masyarakat Jaga Kondusivitas

Politik – Pasca pelaksanaan pemungutan suara Pemilu serentak yang berlangsung 14 Februari 2024 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus melakukan perhitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hingga 20 Maret 2024 mendatang. Sejumlah tokoh pun mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga situasi kondusif dan persatuan bangsa.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mengimbau kepada para pendukung Capres-Cawapres agar tetap menjaga kondusifitas saat proses rekapitulasi. Sekretaris MUI Jabar, Rafani Akhyar mengatakan bahwa MUI akan terus menjaga kondusifitas dan tetap menjadi konsen utama, meskipun sampai hari ini masih ada protes.

Pihaknya mempersilahkan jika sepanjang dalam koridor aturan berlaku. Tetapi tetap harus jaga kondusifitas jangan sampai timbulkan konflik, keretakan, dan perpecahan. Jika dari pendukung paslon ada yang berkeberatan hingga melakukan aksi demonstrasi, MUI berharap agar mengutamakan hukum berlaku atau gunakan saluran hukum yang harus ditempuh secara bermartabat.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo turut mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga ketenangan dan kedamaian setelah pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta legislatif 2024. Dia mengimbau agar masyarakat harus menjaga kondusifitas daerah setelah Pemilu, sehingga seluruh elemen harus hidup rukun, damai dan aman di lingkungannya masing-masing.

Menurut Bupati Sumenep masyarakat harus menunjukkan dan membuktikan kecerdasan dalam berdemokrasi dengan menerima apapun hasil Pemilu 2024, karena dalam penyelenggaraannya tentu ada beda pilihan sebagai konsekuensi dari sebuah negara demokrasi.

Karena itulah, semua pihak harus tetap menjaga persaudaraan dan kebersamaan, jangan sampai terpecah belah akibat perbedaan pilihan politik. Setiap warga mempunyai pilihan sendiri pada Pemilu ini, dan hasilnya harus diterima oleh masyarakat untuk menjaga kedamaian dan keamanan.

Selain itu, Sekretaris Ranting NU Desa Urang gantung Kecamatan Sukodono, Masmuji mengimbau semua pihak agar dapat menghargai setiap tahapan Pemilu. Penyelenggara dan Pengawas Pemilu sudah melaksanakan Tugas dan kewajibannya sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Masyarakat harus percayakan seluruh proses ini kepada KPU, sebagai penyelenggara pemilihan umum tahun 2024.

Pihaknya juga mengajak agar masyarakat menyikapi hasil quick count dengan bijak, peserta Pemilu yang menang versi hitung cepat untuk bersikap sewajarnya, dan bagi yang kalah, agar tetap melakukan hal positif bagi kemajuan bangsa.

Bhabinkamtibmas Polsek Mlonggo, Bripka Charief mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah perbedaan pilihan politik. Dia menekankan pentingnya menghargai setiap pilihan yang diambil oleh masyarakat dalam demokrasi.

Bripka Charief mengungkapkan bahwa pihaknya melaksanakan kegiatan sambang cooling system untuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban di Pulau Tidung tetap kondusif pasca Pemilu 2024. Dirinya juga mengajak seluruh warga agar tidak terpecah belah akibat perbedaan pilihan politik.

Pihaknya memberikan peringatan terkait penyebaran berita hoaks yang dapat merusak persatuan masyarakat. Untuk itu, warga harus lebih selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta memastikan keabsahan berita sebelum dipercayai. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang damai dan saling menghargai.

Imbauan ini menjadi penting dalam rangka menciptakan suasana yang kondusif di tengah masyarakat pasca Pemilu, sehingga Pulau Tidung dan seluruh wilayah lainnya tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk semua warganya.

Babinsa Koramil 1709-01/Yapen Selatan Kodim 1709/Yawa, Serka Amos mengedukasi dan mendorong para pemuda untuk turut berperan aktif dalam menjaga dan memelihara Kamtibmas agar berjalan kondusif. Amos mengatakan para pemuda selaku generasi penerus bangsa, diharapkan dapat berperan serta untuk turut menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh warga terutama pasa pelaksanaan Pemilu 2024 dengan cara, menghindari narkoba, pergaulan bebas dan minum minuman keras (mabuk-mabukan).

Sementara itu, Himpunan Mahasiswa Bangkalan (Himaba) meminta semua lapisan masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas bersama. Ketua Himaba, Abdul Holik mengatakan Pemilu serentak 2024 secara resmi sudah dilaksanakan, dan mari kita tunggu hasil keputusan secara resmi dari KPU dan tetap menjaga kondusifitas bersama.

Proses rekapitulasi saat ini masih di tingkat Kecamatan dan akan dilanjutkan ke tingkat Kabupaten dan kawal sesuai prosedur yang sudah di tetapkan. Pihaknya mengapresiasi kinerja aparat keamanan dan penyelenggara atas terselenggaranya Pemilu berjalan kondusif dan damai mari kita jaga kondusifitas negari ini.

Provokasi, hoaks dan hate speech yang terjadi di masyarakat maupun dunia maya merupakan upaya pihak-pihak kepentingan yang ingin politisasi hasil pemungutan suara Pemilu. Mereka ingin mememecah belah masyarakat dan merusak kedamaian serta membuat masyarakat bersentimen negatif baik kepada pemerintah, aparat hingga seluruh pihak penyelenggara Pemilu.

Untuk itu, masyarakat diharapkan tetap bijaksana terhadap segala dinamika politik maupun sosial yang terjadi di tanah air. Jangan mudah terhasuh dan tetap selektif dalam mendapatkan informasi. Tetap jaga kerukuran dan kedamaian serta toleransi dengan masyarakat sekitar maupun warganet.

Pemerintah bersama seluruh pihak terkait terus bersinergi untuk mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang aman dan nyaman mulai proses tahapan hingga setelah penyelenggaraannya.  Seluruh elemen masyarakat tentunya juga memiliki tanggung jawab bersama untuk menyukseskan Pemilu hingga tahap akhir yakni pelantikan Presiden dan Wapres pada Oktober mendatang.

 

*) Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia