Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sudah semakin dekat dan berbagai dinamika politik terus bergulir. Oleh sebab itu, diperlukan sinergitas semua pihak, termasuk unsur Organisasi Masyarakat (Ormas) agar pelaksanaan Pesta Demokrasi tersebut dapat berjalan lancar.
Pelaksanaan Pilkada Damai menjadi dambaan bagia semua orang. Sebagai gelaran rakyat, tanggung jawab mengawal proses ini tidaklah hanya milik penyelenggara, tetapi juga menjadi urusan bersama setiap elemen masyarakat, tak terkecuali organisasi masyarakat (Ormas).
Wali Kota Bontang, Basri Rase, dalam sebuah pertemuan di Pendopo Rumah Jabatan Walikota Bontang, dengan tegas menegaskan bahwa Pilkada adalah pesta rakyat yang harus disambut dengan sukacita. Meskipun berbeda pilihan, solidaritas dan persaudaraan di antara warga merupakan kunci dalam menegakkan demokrasi yang sehat. Dalam konteks ini, peran organisasi masyarakat (Ormas) menjadi semakin penting dalam memastikan kelancaran dan kedamaian Pilkada.
Basri Rase, dengan penuh keyakinan, menyampaikan harapannya bahwa Ormas dapat turut serta dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menggunakan hak pilih mereka.
Menurutnya, partisipasi yang tinggi dari masyarakat adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan proses demokrasi. Hal ini juga sejalan dengan aspirasi untuk memperbaiki pembangunan yang lebih baik serta meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan pemerintahan di wilayah tersebut.
Pengamatan yang dilakukan oleh Basri Rase menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam partisipasi masyarakat antara Pemilu atau Pileg dengan Pilkada. Dia mencatat bahwa partisipasi masyarakat pada Pileg mencapai hingga 80 persen, sedangkan pada Pilkada hanya sekitar 60 persen.
Hal ini menunjukkan perlunya upaya lebih besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pilkada sebagai proses demokrasi yang menghasilkan pemimpin di tingkat lokal.
Tidak hanya itu, Basri Rase juga menyampaikan apresiasinya terhadap tingkat toleransi dan harmoni yang tinggi di kota Bontang, terutama dalam konteks pelaksanaan Pemilu dan Pilkada. Menurutnya, hal ini mencerminkan citra daerah yang berlandaskan Pancasila.
Harapannya, Pilkada yang akan datang dapat berlangsung dengan damai dan kondusif, menjaga harmoni dan solidaritas di antara seluruh komponen masyarakat.
Mendukung pandangan Basri Rase, M. Syirajuddin, Asisten 1 bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, menekankan peran penting Ormas sebagai agen pembangunan di berbagai bidang.
Dia menyoroti pentingnya keterlibatan Ormas dalam memberikan edukasi dan pembelajaran kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban terkait pelaksanaan Pilkada. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat memilih pemimpin yang tepat untuk memajukan kota Bontang dalam lima tahun ke depan.
Pujian juga disampaikan oleh M. Syirajuddin kepada Wali Kota Bontang atas lancarnya pelaksanaan Pileg sebelumnya. Dia menekankan pentingnya menjaga konsistensi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan damai, terutama menjelang dan saat pelaksanaan Pilkada.
Dalam konteks ini, partisipasi aktif dari Ormas diharapkan dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam mewujudkan Pilkada yang aman dan berlangsung dengan baik.
Menyikapi hal ini, peran Ormas tidak bisa diremehkan dalam menjaga ketertiban dan kelancaran Pilkada. Sebagai garda terdepan di tengah masyarakat, Ormas memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik dan tertib.
Dalam konteks Pilkada, Ormas memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang membangun kesadaran politik dan kewarganegaraan yang lebih baik di tengah masyarakat.
Ormas juga memiliki kekuatan untuk menyatukan berbagai kelompok dan kepentingan di dalam masyarakat. Dengan demikian, Ormas dapat menjadi jembatan yang menghubungkan antara pemerintah dan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan dan pelayanan publik.
Dalam hal ini, kolaborasi antara pemerintah, Ormas, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan kedamaian di tengah proses Pilkada yang berjalan.
Namun, tantangan tidaklah sedikit dalam menjalankan peran Ormas dalam mewujudkan Pilkada yang damai. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa kegiatan Ormas tidak melanggar aturan dan mengganggu ketertiban umum.
Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah, kepolisian, dan Ormas untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Ormas tetap dalam koridor hukum dan tidak meresahkan masyarakat.
Selain itu, Ormas juga perlu memastikan bahwa pendekatan yang digunakan dalam memberikan edukasi politik kepada masyarakat adalah pendekatan yang inklusif dan tidak memihak. Hal ini penting untuk menjaga netralitas Ormas sebagai organisasi yang berdiri di atas kepentingan politik tertentu.
Dengan pendekatan yang inklusif, Ormas dapat memastikan bahwa semua elemen masyarakat merasa didengar dan diwakili dalam proses politik yang sedang berlangsung.
Melalui peran sentralnya dalam mewujudkan Pilkada yang damai, Ormas memiliki kesempatan untuk memperkuat legitimasi dan relevansinya di tengah masyarakat. Dengan menjadi agen perubahan yang aktif dan konstruktif, Ormas dapat membantu membangun demokrasi yang lebih kuat dan inklusif di tingkat lokal.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, Ormas, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan kedamaian di tengah proses Pilkada yang berjalan.
Mari kita semua bersama-sama menjaga perdamaian dan keamanan selama proses Pilkada, serta menerima hasilnya dengan lapang dada sebagai bagian dari proses demokrasi yang matang. Dengan demikian, kita dapat membuktikan bahwa Ormas memiliki peran sentral dalam mewujudkan Pilkada yang berkualitas dan membawa kemajuan bagi daerah kita.