Balikpapan — Pemerintah RI sangat serius dalam membangun kota cerdas di Indonesia. Keseriusan tersebut tampak dari eksekusi dan keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kuswanto selaku Plt Direktur Penyelenggaraan Pemerintahan dan Perizinan Pembangunan OIKN menjelaskan bahwa dalam pembangunan Ibu Kota Negara menerapkan pengembangan beberapa fitur bagi kota cerdas.
“Di IKN kita nanti akan mengembangkan beberapa fitur untuk smart city, seperti smart governance, smart transportation and mobility, smart living, smart natural resources and energy management, smart industry, smart building dan sebagainya,” katanya.
Untuk menyukseskan terwujudnya kota cerdas dalam IKN, pemerintah juga telah mengembangkan roadmap menuju nol emisi serta roadmap smart city.
Bukan hanya itu, namun Kuswanto melanjutkan, bahwa IKN Nusantara juga mengembangkan kebijakan bangunan hijau serta bangunan cerdas.
Menurutnya, realisasi seluruh hal tersebut merupakan wujud komitmen nyata dari pemerintah untuk benar-benar membangun kota cerdas di Indonesia.
“Smart city nanti diharapkan bisa berjalan dengan baik,” ujar Plt Direktur Penyelenggaraan Pemerintahan dan Perizinan Pembangunan OIKN tersebut.
Dengan adanya eksekusi yang sangat serius dari pemerintah tersebut, imbuhnya, menjadikan nantinya ketika masyarakat tinggal di IKN akan mengalami pelayanan publik dengan penerapan teknologi.
“Jadi ketika masyarakat tinggal di IKN, maka seluruh masalah atau seluruh proses pelayanan publik itu dilakukan secara smart, menggunakan teknologi informasi,” jelas Kuswanto.
Membahas mengenai akses pendanaan dari pembangunan IKN Nusantara, Kuswanto mengungkapkan bahwa 80 persen berasal dari investasi, kemudian sisanya, yakni 20 persen dari dana APBN.
Karena sebagian besar pendanaan akan pembangunan IKN berasal dari investasi, maka pihaknya terus mengajak kepada para investor baik dalam maupun luar negeri agar berpartisipasi.
“Tentu saja kita, Otorita Ibu Kota Nusantara berharap investor baik dalam maupun luar negeri itu bisa berpartisipasi,” ajaknya.
Sejauh ini, dari sebanyak 5 kali groundbreaking sejak bulan November lalu, Indonesia telah berhasil mendatangkan investasi hingga senilai 49,6 triliun.
“Sampai dengan hari ini, dari bulan November kita sudah melakukan groundbreaking 5 kali. Dan Insha Allah dalam waktu dekat juga akan ada groundbreaking beberapa investor,” jelas Kuswanto.
“Nah total groundbreaking dari 1 sampai dengan 5 itu mencapai angka 49,6 triliun, itu untuk investasi yang sudah masuk dan groundbreaking,” imbuhnya.