Media Berperan Wujudkan Pilkada Damai

Pemilihan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada adalah proses yang memungkinkan masyarakat memilih pemimpin mereka secara langsung.

 

Proses ini sering kali diwarnai oleh berbagai tantangan, termasuk potensi konflik dan ketegangan antarpendukung calon. Di sinilah media memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan Pilkada yang damai. Media harus mampu menyampaikan pesan yang positif dan memberikan pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat, sekaligus menjadi fungsi kontrol dalam pelaksanaan demokrasi.

 

Media berperan dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang kepada publik. Dalam konteks Pilkada, masyarakat membutuhkan informasi yang jelas tentang program dan visi-misi para calon. Dengan menyajikan informasi yang objektif dan terpercaya, media dapat membantu masyarakat membuat keputusan yang tepat berdasarkan fakta, bukan sekadar rumor atau hoaks.

 

Satu diantaranya, dinamika politik saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Bima yang sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan Pemilu Legislatif. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Pilkada yang sejuk, peran semua pihak, termasuk media massa, sangatlah penting.

 

Ketua Divisi SDM, Parmas, dan Sosdiklih KPU Kota Bima, Amirul Mukminin, menekankan pentingnya peran media dalam mewujudkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB serta Pemilihan Wali dan Wakil Wali Kota Bima tahun 2024 yang damai. Media diharapkan dapat ikut meredam isu-isu yang berpotensi memperkeruh suasana, seperti isu SARA, ujaran kebencian, dan hoaks.

 

Media diharapkan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam Pilkada. Meskipun partisipasi pemilih di Kota Bima pada Pemilu 2024 lalu cukup tinggi, partisipasi yang lebih baik selalu diharapkan untuk menjaga kualitas demokrasi.

 

Mukminin juga mengingatkan media di Kota Bima untuk memahami aturan atau regulasi tentang kampanye di media massa. Kampanye di media hanya diperbolehkan selama 14 hari sebelum masa tenang kampanye. Di masa tenang kampanye, media diharapkan menghentikan aktivitas pemberitaan politik dan iklan kampanye pasangan calon, memberikan waktu bagi masyarakat untuk merenung dan menentukan pilihan terbaik, yang aman dan amanah.

 

KPU Kota Bima berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi dengan media massa, dengan harapan terwujudnya Pilkada Kota Bima yang damai, aman, dan penuh rasa persaudaraan. Melalui peran aktif media, diharapkan Pilkada 2024 dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar diinginkan oleh masyarakat.

 

Selain itu, media juga dapat menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik. Dalam situasi di mana terjadi perbedaan pendapat atau ketegangan, media dapat menyediakan platform untuk dialog dan diskusi yang konstruktif. Dengan mengedepankan dialog, ketegangan dapat diredam dan solusi dapat dicari secara damai.

 

Media dapat berperan dalam meningkatkan literasi politik masyarakat. Dengan memahami proses dan pentingnya Pilkada, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam berpartisipasi dan tidak mudah terprovokasi. Pendidikan politik melalui media dapat mencakup penjelasan tentang hak dan kewajiban pemilih, pentingnya partisipasi aktif, serta dampak dari memilih pemimpin yang tepat.

 

Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol. Midi Siswoko, mengajak media massa dan insan pers untuk bersinergi dengan Polri dalam mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada November 2024 mendatang agar berjalan aman dan tanpa konflik.

 

Saat bersama sejumlah jurnalis di Ternate pada Jumat, 19 Juli 2024, Midi menekankan bahwa para jurnalis perlu bersama-sama membangun dan memberikan kontribusi positif demi keamanan Pilkada di wilayah Maluku Utara. Menurutnya, peran media massa sangatlah krusial dalam mencegah potensi konflik di tengah keterbukaan informasi digital yang semakin mudah diakses oleh masyarakat.

 

Sebagai sumber informasi terpercaya, media massa diharapkan dapat berpartisipasi dalam meminimalisir potensi konflik antar masyarakat atau pendukung yang berbeda pilihan kandidat. Hal ini dapat dicapai melalui penyajian berita yang berimbang serta edukasi mengenai Pilkada. Midi juga mengingatkan bahwa permusuhan di antara masyarakat dapat dimanfaatkan oleh intelijen asing yang berpotensi mengancam persatuan bangsa.

 

Patroli siber yang dilakukan Polda Malut baru-baru ini menemukan adanya ujaran kebencian oleh beberapa oknum masyarakat yang berbeda pilihan kandidat calon Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Midi menegaskan bahwa pencegahan terhadap hate speech harus dilakukan secepat mungkin. Kehadiran jurnalis diharapkan mampu meluruskan segala bentuk informasi hoaks yang beredar di media sosial, agar Pilkada berlangsung aman tanpa kerusuhan.

Midi mengajak rekan-rekan jurnalis untuk bersama-sama dengan Polri menjaga kondusifitas di wilayah Maluku Utara, dan saling mendukung demi keamanan dan ketertiban Pilkada yang tinggal beberapa bulan lagi. Polri, menurut Midi, akan senantiasa bersifat netral semaksimal mungkin. Sanksi berat menanti bagi oknum anggota Polri yang mencoba tidak netral.

 

Polri siap menjaga netralitas dan akan menindak tegas jika ada oknum polisi yang menunjukkan keberpihakan. Dengan sinergi yang baik antara media massa dan Polri, diharapkan Pilkada di Maluku Utara dapat berlangsung dengan aman dan damai, mencerminkan demokrasi yang sehat dan bertanggung jawab.

 

Secara keseluruhan, peran media dalam mewujudkan Pilkada damai sangat vital. Melalui penyampaian informasi yang akurat, edukasi politik, pengawasan proses Pilkada, dan mediasi dalam menyelesaikan konflik, media dapat membantu menciptakan suasana yang kondusif bagi berlangsungnya Pilkada yang damai. Oleh karena itu, media harus terus berkomitmen untuk menjalankan perannya dengan profesionalisme dan integritas tinggi.

 

)* Penulis adalah Mahasiswa Malang tinggal di Jakarta