Jakarta, Panorama Indonesia – Salah satu unsur penopang perekonomian Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) adalah sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Oleh sebab itu, pemerintah daerah harus berupaya menguatkan UMKM agar bisa berkembang hingga ekspansi ke pasar internasional.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Sumbar, Supardi, saat meninjau booth Paviliun Sumbar di iven Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2024 di Kemayoran Hall C2, baru-baru ini.
“Tidak hanya sebagai penopang perekonomian masyarakat dan daerah, UMKM Sumbar merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia,” kata Supardi di sela tinjauannya.
Supardi mengungkapkan, persoalan yang masih menjadi tantangan UMKM saat ini adalah sulitnya akses permodalan kepada lembaga keuangan.
Untuk menjawab persoalan itu, pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota harus proaktif berkoordinasi dengan lembaga-lembaga vertikal yang berkaitan dengan perekonomian. “Jadi jangan bertumpu pada APBD saja yang memiliki keterbatasan,” katanya.
Dia melihat, hadirnya UMKM Sumbar pada PRJ 2024 akan membuka mata penggiat UMKM terhadap peta persaingan produk, serta membantu mereka mendapatkan jaringan pemasaran. Selain itu, peluang mendapatkan modal dari investor untuk produk yang ditampilkan juga menjadi target yang diharapkan.
“Kehadiran UMKM Sumbar di PRJ bukan sekadar untuk jual beli saja, namun ada sasaran lain yang ingin didapatkan,” katanya.
Supardi mengungkapkan, sesuai pengalamannya, UMKM yang sering ditampilkan pada expo ada yang telah memiliki kerjasama dengan industri besar, bahkan ada yang sampai pada tahap proses Memorandum of Understanding (MOU) dengan negara lain.
Di sisi lain, Supardi berharap BUMN dan BUMD yang beroperasi di wilayah Sumbar aktif pada setiap expo yang diselenggarakan pemerintah provinsi dan pusat. Adanya Paviliun Sumbar di PRJ 2024 yang berisikan produk UMKM Sumbar, tidak lepas dari kontribusi Bank Nagari, Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, dan Semen Padang.
Supardi menambahkan, di antara 19 kabupaten/kota di Sumbar, daerah yang sangat menggeliat UMKM-nya adalah Kota Payakumbuh. Ke depan, Payakumbuh harus dikonsentrasikan sebagai kota kuliner dan UMKM, sehingga akan berdampak pada kemajuan daerah di seluruh sektor