Kabupaten Sumenep, Panorama Indonesia News – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep pada pukul 12.15 WIB. Mahasiswa tersebut melakukan aksi unjuk rasa yang ditujukan kepada jajaran pejabat di Pemerintah Kabupaten Sumenep berkaitan dengan permasalahan kemiskinan yang kian meningkat.
Kondisi kemiskinan di Sumenep dinilai cukup memprihatinkan, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, Kabupaten Sumenep konsisten menempati rangking 3 dengan jumlah penduduk miskin tertinggi. Jumlah penduduk miskin itu terdata mencapai 206.100 jiwa atau 18,70 persen.
“Sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat dan kabupaten Sumenep, maka dengan ini kami menuntut Pemkab Sumenep, khususnya Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo karena dinilai gagal melakukan tanggung jawabnya untuk mengentaskan kemiskinan di Sumenep,” ujar Moh. Syauqi selaku Koordinator Aksi (16/5/2024).
Para mahasiswa menagih janji Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo terkait progamnya pada tahun 2020 yang akan menyelesaikan permasalahan kemiskinan di Sumenep pada tahun 2024. Namun, Pemkab Sumenep sebagai pihak yang seharusnya menjalankan program tersebut dinilai tidak bisa menjalankan perannya dalam menanggunglangi kemiskinan. Padahal Pemerintah Kabupaten Sumenep juga memiliki kapasitas untuk melakukan identifikasi penerima program secara lebih akurat.
“Tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin dan UUD RI 1945 Pasal 24 ayat(1) mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar,” tegas aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu.
Hingga pukul 12.51.WIB massa aksi tidak ditemui oleh Bupati Sumenep. Bahkan massa sempat sedikit bentrok dengan aparat kepolisian, karena memaksa ingin masuk Kantor Bupati Sumenep. Namun, bisa didamaikan oleh aparat kemanan sehingga mereka melanjutkan orasinya.
“Kami Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep menuntut Pemkab Sumenep segera melakukan evaluasi terkait penerima Bansos di Kab. Sumenep, kedua Pemkab Sumenep segera memberikan bantuan terhadap 100 temuan masyarakat miskin di Kab. Sumenep, ketiga dalam waktu 1 bulan harus tuntaskan dan hilangkan kemiskinan di Kab. Sumenep,” tuntut Ketua Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa ini.
Sampai aksi selesai di pukul 13.30 WIB, massa tidak ditemui oleh Bupati Sumenep. Massa Akhirnya melakukan penyegelan di area Kantor Pemkab Sumenep dengan meletakkan banner di depan pintu masuk kantor, dan berjanji akan kembali lagi.