Apresiasi Upaya Pemerintah Pertebal Keamanan di Papua, Kerahkan Pasukan Elite untuk Basmi OPM

Pemerintah terus berupaya untuk mempertebal keamanan di Tanah Papua. Salah satu langkahnya yakni dengan adanya pengerahan pasukan elite khusus untuk membasmi keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Tentu segenap masyarakat Tanah Air harus memberikan dukungan penuh pada pengerahan pasukan elite khusus untuk bisa membasmi keberadaan OPM, lantaran selama ini mereka terus menghadirkan banyak teror dan tindakan keji serta sangat biadab yang tidak manusiawi di Bumi Cenderawasih.

Maka dari itu, untuk mewujudkan kedamaian, ketentraman dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat orang asli Papua (OAP) di Bumi Cenderawasih, kemudian pemerintah mengupayakan untuk terus mempertebal keamanan di wilayah tersebut.

Sejauh ini, banyak gerakan dan aksi sangat biadab oleh OPM, yang mana belakangan ini mereka kembali berulah dengan menyebarkan teror di Distrik Borme Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.

Aksi mereka terus saja dan bahkan semakin menggila menyasar secara membabi buta, baik itu kepada aparat keamanan hingga kepada masyarakat sipil OAP sendiri. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah kemudian mengerahkan pasukan elite Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk kembali dan terus mempertebal keamanan di Bumi Cenderawasih.

Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Aangkatan Udara (AU) mengirimkan pasukan pengganti untuk terjun dan bertugas menjaga perbatasan di wilayah provinsi paling Timur Tanah Air tersebut.

Mengenai hal ini, Komandan Wing Komando I, Kopasgat Kolonel Pas, Helmi A. Nange mengatakan bahwa adanya pasukan elite Baret Jingga, yakni mereka yang berasal dari jajaran Wing I, dari Batalyon 467, 461, Denmatra 1 serta Denhanud akan memperkuat pertahanan perbatasan di Papua.

Tidak hanya bertugas dalam memperkuat perbatasan saja, melainkan mereka juga memiliki tugas untuk mengantisiasi serangan atau pergerakan dari OPM yang belakangan ini tengah sangat aktif. Aparat keamanan bahkan telah mengirimkan hingga sebanyak 400 pasukan untuk bertugas di sana, yang mana sebelum menjalankan tugasnya di Bumi Cenderawasih, seluruh personel itu harus mengikuti latihan terlebih dahulu di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus, Batujajar, Bandung.

Sebanyak ratusan personel pasukan elite khusus itu akan bertugas hingga pada 13 sampai 15 pos. Lebih lanjut, mereka juga akan melakukan penjagaan kepada seluruh bandar udara (bandara) yang berada di kawasan rawan konflik atau serangan dari OPM.

Penjagaan di beberapa bandara menjadi penting pula, untuk terus mengalami penebalan keamanan, pasalnya belakangan, gerombolan yang kerap melancarkan aksi biadab itu juga sempat menyerang bandara, melakukan penembakan pada pesawat, membakar pesawat hingga menyerang para penumpang atau bahkan menyandera pilot pesawat.

Jelas sekali bahwa dengan adanya penambahan atau penerjunan sebanyak ratusan pasukan elite khusus tersebut, menjadikan penjagaan dan penebalan akan keamanan di Papua menjadi semakin kuat.

Sebagai informasi, untuk menggambarkan betapa biadabnya OPM, mereka baru-baru ini melancarkan serangan pada para jemaat gereja dan juga sekolah. Menurut Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat (Kasatgas Humas) Operasi Damai Cartenz 2024, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bayu Suseno bahwa kelompok teroris itu merampas barang elektronik milik jemaat gereja yang sedang melaksanakan ibadah pada hari Minggu tanggal 5 Mei 2024 lalu.

Tatkala mereka semua sedang beribadah, secara tiba-tiba datang empat orang anggota OPM dengan membawa satu pucuk senjata api (senpi) kemudian mereka mengancam serta merampas barang elektronik.

Setelah melakukan perampasan barang elektronik, kemudian mereka bergerak menuju ke kompleks sekolah sehingga membuat para guru di sana ketakutan serta melarikan diri ke hutan untuk bersembunyi.

Kejadian lain yang sempat OPM lakukan adalah mereka menyandera anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dari Kabupaten Intan Jaya serta merampok uang tunai sebesar ratusan juta rupiah. Peristiwa tersebut terjadi pada hari pemungutan suara Pemilu 2024, yakni pada tanggal 14 Februari 2024 lalu.

Mengetahui adanya kejadian tersebut pada waktu pesta demokrasi beberapa saat lalu, kemudian nanti pada tanggal 27 November 2024 mendatang bangsa ini akan kembali melangsungkan kontestasi politik dalam tajuk Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada), tentunya menjadikan Pemerintah melakukan sejumlah langkah persapan dan antisipasi.

Pihak Kementerian Koordinasi Pilitik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) bahkan akan sangat serius menghadapi seluruh ancaman keamanan di Papua menjelang pelaksanaan Pilkada serentak nanti.

Penebalan penjagaan keamanan tersebut untuk menghadapi adanya ancaman gangguan demi terjaganya keberlangsungan kehidupan seluruh masyarakat Bumi Cenderawasih agar senantiasa dalam kondisi yang aman dan damai. Untuk itu, apresiasi sangat tinggi patut Pemerintah terima lantaran kini sudah tidak ragu lagi menindak tegas OPM bahkan dengan menerjunkan langsung ratusan pasukan elite khusus.