Akselerasi Pembangunan Papua Efektif Jaga Momentum Positif Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi – Pemerintah terus berkomitmen mewujudkan pembangunan infrastruktur yang andal di Papua. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan, mengurangi indeks kemahalan, dan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang terus memperlihatkan tren positif. Konektivitas antar wilayah di Papua akan terus dihubungkan agar keterisolasian dapat dipangkas. Sehingga, masyarakat akan mendapat efek domino dari pembangunan infrastruktur tersebut. Mulai dari terpangkasnya biaya logistik, berkembangnya hasil komoditas lokal, serta pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Pemerintahan era Presiden Jokowi memperlihatkan keseriusan dalam pembangunan infrastruktur Papua. Jika infrastruktur telah terbangun, diharapkan jarak antar wilayah di Papua serta kantor pemerintah provinsi dengan rakyat akan makin dekat.

Suatu daerah memang membutuhkan infrastruktur serta transportasi yang memadai untuk bisa menjangkau wilayah lain dengan mudah. Seperti jalan, bandara hingga pelabuhan menjadi mobilitas terpenting untuk melakukan aktivitas jual beli. Dengan adanya aktivitas tersebut juga pastinya dapat membantu meningkatkan ekonomi pendapatan daerah.

Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun menyatakan pembanguan di Provinsi Papua akan berdampak sangat positif bagi masyarakat. Pihaknya meyebutkan, data triwulan III-2023 menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,28%, melebihi rata-rata nasional sebesar 4,94%. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai 61,39 pada Tahun 2022.

Tujuan pembangunan infrastruktur Papua juga untuk memangkas administrasi, meningkatkan pelayanan kesehatan serta fasilitas pendidikan. Dengan pembangunan yang merata, maka masyarakatnya akan makin maju. Dampaknya, kesejahteraan masyarakat Papua akan meningkat dan investasi akan terus berdatangan. Papua akan menjadi wilayah yang maju dan makmur serta setara seperti di pulau Jawa dan daerah lainnya.

Pemerintah telah membuat Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) Tahun 2022–2041, dan terdapat tiga misi besar pembangunan Papua, yakni Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif. Sehingga, fokus pemerintah nantinya akan membangun sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan yang membutuhkan infrastruktur dasar yaitu jalan, jembatan, bandara, maupun pelabuhan. Rencana aksi pembangunan papua telah tertuang dalam RIPPP untuk 20 tahun kedepan, dan itu harus dijabarkan oleh Pemerintah daerah melalui kegiatan yang nyata dan tepat sasaran.

Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Biak Numfor, Papua Adrianus Mambobo mengatakan masifnya pembangunan infrastruktur di Papua diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hingga wilayah terisolir. Sehingga, manfaat dapat diperoleh seluruh masyarakat di Papua. Konektivitas antar daerah menjadi penting untuk ditingkatkan dan disegerakan, terutama agar pendidikan, mobilitas masyarakat hingga informasi.

Selain memudahkan mobilitas masyarakat, infrastruktur juga membantu perekonomian rakyat Papua. Jika ada jalan raya yang representatif dan juga jembatannya, maka ada sarana untuk mengintegrasikan antar daerah. Terutama di wilayah yang jadi produsen (seperti olahan sagu dan hasil bumi lain), dan akan mudah untuk mendistribusikannya ke kota atau kabupaten lain. Hasilnya, perekonomian masyarakat akan meningkat.

Jika mobilitas lebih cepat maka akan menghemat waktu dan biaya karena masyarakat memilih mengirim barang dan bepergian via jalan darat. Mereka pelan-pelan meninggalkan transportasi via pesawat terbang yang biayanya jauh lebih mahal. Makin panjang infrastruktur jalan Trans Papua maka makin banyak masyarakat yang diuntungkan karena biaya kirim jadi rendah sehingga harga barang-barang bisa diturunkan.

Masifnya pembangunan infrastruktur di Papua akan membuat wilayah tersebut menjadi maju dan makmur seperti di pulau Jawa dan daerah lainnya. Keselarasan pembangunan infrastruktur jalan dengan perbaikan layanan dasar pendidikan, kesehatan, dan penyediaan listrik akan mengefektifkan program dan visi misi Pemerintah menyejahterakan Papua. Ketepatan jenis infrastruktur konektivitas dengan karakteristik wilayah dan pergerakan masyarakatnya diimplementasikan berupa pengembangan/inovasi infrastruktur air dan udara. Sehingga, pembangunan di Papua tidak sekadar melihat capaian angka sebagai legacy, namun mengoptimalkan segala aspek sebagai bagian dari memenuhi kebutuhan masyarakat Papua.

Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, pembangunan masyarakat Papua perlu ditopang dengan peningkatan akses infrastruktur dasar dan konektivitas, kualitas lingkungan hidup, tata kelola pembangunan yang baik, serta memperhatikan tanah adat/ulayat, kebudayaan, dan harmoni sosial sebagai prasyarat keberhasilan tercapainya sasaran pembangunan. Selain itu, dengan melihat perubahan dan dinamika pembangunan, upaya percepatan pembangunan di Papua akan memperhatikan pengarusutamaan (mainstreaming) gender, sosial budaya, transformasi digital, serta resiliensi bencana dan perubahan iklim sebagai bentuk pembangunan inovatif dan adaptif, sehingga dapat menjadi katalis dalam rangka mencapai sasaran pembangunan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa akselerasi pembangunan infrastruktur di Papua berhasil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi bahkan mampu membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian maka optimis kehidupan di sana akan lebih baik dan masyarakatnya makmur. Keseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur akan dapat mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya Papua yang saat ini mendapat perhatian serius dari pemerintah.

 

Penulis adalah Mahasiswa Universitas Pelita Harapan Tangerang